Thursday, 30 July 2009

My Education

aku dilahirkan pada tanggal 04 Mei 1984, bertempat di kota Padang, tepatnya hari jumat pagi.anak ketiga dari tiga saudara, dimana aku memiliki 1 abang dan 1 kakak.
di umur 5 tahun aku sudah memulai pendidikan yakni taman kanak-kanak (TK Asiyah) yg bertempat di kota Medan, kemudian umur 6 tahun aku masuk Sekolah Dasar (SDN 0660048 Medan) tepatnya di tahun 1990... lalu 6 tahun kemudian di tahun 1996 aku pun lulus dan langsung melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTPN 18 Medan)...

kemudian di tahun 1999 aku pun kembali tamat dan langsung melanjutkan Sekolah Menengah Umum (SMUN 15 Medan)...kemudian di tahun 2002, aku pun mengakhiri bangku sekolah dan kembali melanjutkan ke Perguruan Tinggi, di tahun ini (2002) sebenarnya saat2 yang paling membingungkan serta meresahkan dimana disaat itu aku masih belum bisa menentukan pilihan akan kemana melanjutkan pendidikan ku, namun pada akhirnya setelah mendapatkan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak khususnya my family akhirnya aku bulatkan tekad utk memilih Fakultas Ekonomi dengan jurusan Akuntansi.. pastinya setelah aku mengalami kegagalan pada saat mencoba utk masuk Universitas Sumatera Utara (USU) :( yang pada saat itu aku memilih jurusan kedokteran dan Teknik Sipil,,, (gak nyambung bgt y??? :)

Tapi itulah Hidup,, dan aku kembali bersyukur kepada ALLAH SWT masih diberikan umur serta rezeky utk mendapatkan serta menyelasikan pendidikan hingga Perguruan Tinggi...juga tak lupa beribu kata ku haturkan kepada orang tuaku yang telah membiayai pendidikan ku tanpa pamrih dan ikhlas, tak lupa juga pada ke dua saudaraku (abang dan kakak) yg sangat mendukung serta memberikan motivasi dalam menyelesaikan pendidikanku... oiya juga kepada nenek ku yang sangat membantu baik dukungan moril ataupun materi ... To ALL I LUV U SO MUCH....

Read More...

Monday, 20 July 2009

Download | Percikan Iman

Download | Percikan Iman

Shared via AddThis

Read More...

Monday, 13 July 2009

4 Langkah Hilangkan Kecemasan


RASA cemas menjadi tanda bagi Anda untuk memberi perhatian lebih pada suatu hal. Namun cemas berlebihan, bisa menguras tenaga dan pikiran. Ujung-ujungnya berdampak negatif bagi kesehatan. Rasa cemas berpotensi atas reaksi berantai, termasuk membuat Anda terus terjaga di malam hari hingga mengurangi waktu istirahat. Hal ini tentu memengaruhi performa Anda saat bekerja dan berkarya.Sayangnya, kita tidak bisa segera menghentikan kecemasan ini saat orang lain menyuruh kita berhenti memikirkan banyak hal. Terlalu mudah dikatakan ketimbang dilakukan. Berikut empat formula yang bisa membantu Anda menghilangkan kecemasan, seperti dikutip Askmen.Sederhanakan hanya pada hal fundamentalKita sering kali punya ide samar atas suatu hal hingga menyesaki pikiran dan mengikat kita dalam kerumitan.


Pemahaman yang minim terhadap apa yang Anda pikirkan, justru makin menumpukkan masalah. Hati-hati, jika akhirnya Anda sulit tidur, kecemasan Anda berarti sudah kronik.Langkah pertama adalah kurangi berbagai hal yang Anda pikirkan hingga hanya beberapa hal yang benar-benar mendasar. Kemudian, catat dalam satu atau dua kalimat.Ketakutan tentang masa depan memang sangat membanjiri pikiran, tapi cobalah menyederhanakannya. Masalah kuliah semester depan, di mana Anda akan memilih rumah tinggal dalam enam bulan mendatang, ataupun melamar kekasih akan membantu Anda mengalihkan kecemasan menjadi perspektif yang lebih jelas. Mana yang Anda pilih, cemas memikirkan satu hal atau mengendalikan banyak hal?Pecahkan dalam beberapa hal kecilHakikatnya, setiap masalah dapat dibagi ke dalam bagian-bagian kecil. Langkah ini memungkinkan Anda untuk menemukan cara mengendalikan kecemasan. Dan setidaknya, membuat Anda bisa berdamai dengan waktu.Misalkan Anda cemas bad credit akan menghalau keinginan membeli rumah. Berhentilah cemas agar Anda dapat berpikir rasional dan membagi beban tersebut menjadi bagian-bagian kecil. Apakah Anda benar-benar tahu berapa sebenarnya credit score Anda? Jika credit score Anda terlalu mencukupi, Anda tak perlu cemas berlebihan. Jika ternyata minim, bukalah situs credit score dan lihat apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan untuk membeli rumah. Contoh kasus tersebut menyempitkan Anda dari masalah yang lebih luas sehingga Anda bisa lebih fokus mewujudkannya, bukan sekadar membebaninya dalam pikiran.Tentukan apa yang bisa dilakukan sekarangJika hanya memikirkan banyak hal tanpa aksi, Anda hanya menumpuk beban semakin tinggi. Ada atau tidaknya hal yang bisa dilakukan, setidaknya Anda punya rencana. Jika ternyata rencana itu adalah tidak melakukan apapun, karena memang tak ada yang harus dilakukan. Anda tentu punya alasan kuat untuk istirahat.Jika memang banyak yang harus dilakukan, buatlah sebuah daftar aksi dari banyaknya hal yang Anda pikirkan. Pilah mana rencana yang bisa dilakukan sekarang atau beberapa waktu ke depan.BeraksilahIni adalah langkah terakhir yang paling efektif untuk menghentikan kecemasan, yakni beraksilah. Lakukan sesuatu dari berbagai hal yang Anda cemaskan. Beraksi mungkin berarti tidak melakukan apapun. Tapi setidaknya hal ini menghentikan kecemasan yang terus Anda simpan jika memang tidak ada satu pun yang bisa dilakukan terhadapnya.Misalkan pada kasus credit score di atas. Daripada memikirkan kredit rumah yang masih jauh dari tangan, Anda bisa belanja barang-barang rumah tangga yang sangat dibutuhkan. Bahkan jika sudah pukul 02.00 WIB, Anda tetap bisa mencarinya di situs belanja online. Lihat katalog barang yang mereka tawarkan dan buat rencana mengontaknya saat pagi hari.

Read More...

Saturday, 11 July 2009

BERTUMBUH atau MEMBUSUK

Seorang Filsuf ternama bernama Heraklitos pernah berkata bahwa
segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan termasuk diri
manusia. Diri kita berubah dari 50cm ketika dilahirkan menjadi
172cm seperti saya saat ini, kulit kita juga berubah menjadi
semakin kasar dan keriput dibandingkan ketika kita masih balita.
Secara fisik kita mengalami perubahan kemudian bagaimana
secara mental ?

Dari 2 contoh perubahan di atas sebenarnya dapat kita simpulkan
bahwa sebenarnya perubahan itu hanya ada 2 kemungkinannya
yaitu berubah menjadi lebih positif atau BERTUMBUH dan
menjadi lebih negatif atau MEMBUSUK. Tidak ada pilihan lain
selain 2 kemungkinan di atas.
Apa yang terjadi dalam hidup ini
apakah kita cenderung memilih
menjadi pribadi yang BERTUMBUH
atau MEMBUSUK ? Seorang yang
berprestasi akan mengatakan dengan
mantap pilihan saya adalah harus
menjadi pribadi yang terus
BERTUMBUH. Kemudian apa yang
menjadi konsekuensinya dari pilihan
tersebut ? Kita harus belajar, seperti
sebuah pepatah dari Mother Teresa
yang mengatakan bahwa diri
seseorang ibarat sebuah lampu
minyak yang jika dinyalakan terus menerus maka minyaknya akan
berkurang dan akhirnya lampunya akan mati. Demikian juga hidup
kita apabila kita tidak pernah mengisi diri kita dengan pengetahuan
atau ketrampilan yang baru maka hidup kita akan meredup.
Sehingga konsekuensi dengan saya memilih untuk BERTUMBUH
adalah saya harus memilih untuk terus belajar.


Read More...

Gathering Part 1

Lokasi di Theme park bersama rekan-rekan di kantor (Outbound dan Inbound).



Read More...

Gathering Part 2

Dear all... mohon maaf jika TKP udah gak kliatan lg....:D
lokasi di kediaman rekan saya Kak Venty dy.















Read More...

When the children....

baru bisa berdiri neh kayak nya... :)




ih.... takuuttttt... ada harimau tu... :D



Read More...